Hi!

Senin, 24 Mei 2010

Cinta Sejati

Di dalam kamarnya yang dingin, karena temperatur AC kamar adalah 20 derajat celcius, Syafia memeluk boneka pemberian Arival, pacarnya dan sambil menutup mata ia berharap agar hari Sabtu ini akan menjadi hari yang indah untuknya dan untuk Arival.
Saat Syafia membuka handphone-nya, ia mendapati sebuah pesan dari Arival yang membuatnya kaget.

Untuk: Syafia Arneldy

Aku tahu, kamu sebenarnya menulis status di Facebook & Plurk seperti itu karena kamu benci padaku, khan? Kamu jahat banget sih! Mau kamu apa? Aku sudah ngga bisa sabar lagi seperti dulu! Mau berpisah denganku?

Dari: Arival Adam


Syafia menitikkan air mata. Padahal status itu tidak bertujuan untuk Arival, tetapi kepada Acha, teman yang dibenci Syafia. Lalu, Syafia pun membalasnya.

Untuk: Arival Adam

Sumpah Demi Tuhan aku ngga nulis status itu untuk kamu! Tapi untuk Acha! Aku benci sekali padanya! Jangan salah paham dulu, kumohon.. -_- Apa yang bisa membuat kamu berpikiran seperti itu?

Dari: Syafia Arneldy


Selama 3 jam pesan tersebut tidak dibalas-balas oleh Arival. Syafia hanya bisa menangis di kamarnya sambil mendengarkan lagu favoritnya. Dia benar-benar bingung dan sedih. Padahal ia sudah terlalu berharap agar hari Sabtu ini akan menjadi hari indahnya. Tiba-tiba dering handphone Syafia berbunyi dan ada sebuah pesan dari Arival. Syafia kaget dan langsung membukanya.

Untuk: Syafia Arneldy

Aku tahu dari Vania, aku percaya padanya, karena ia sudah menjadi sahabatku selama 4 tahun! Pokoknya kita break dulu! Sampai kamu sadar! Ngga usah di balas! Huh!

Dari: Arival Adam


Syafia menangis makin keras, sampai-sampai badannya lemas. Ia dihibur oleh kedua sahabat baiknya, yaitu Annele dan William. Syafia hanya bisa sabar.
“Aku tidak mau kehilangan Arival! Kenapa ia lebih percaya pada Vania? Mungkin ini cobaan dari Tuhan untukku. Aku harus tetap bersyukur.” renung Syafia.

5 hari semakin berlalu dengan cepat. Syafia pergi jalan-jalan di pegunungan untuk menikmati segarnya udara di sana. Setiap kali Syafia selalu melihat layar handphone-nya, apakah ada pesan atau telpon dari Arival. Dan ternyata tidak ada sama sekali.
Syafia terpeleset saat akan menaiki tanjakan, tetapi berhasil diselamatkan oleh Arival yang ternyata mengikutinya dari belakang.
”Arival?” Syafia langsung mendekap tubuh Arival dan menjelaskan semuanya. Arival pun memotong penjelasan Syafia.
”Sssttt!! Sudahlah, Syafia, aku percaya sama kamu! Maafkan aku. Karena aku lebih percaya pada Vania. Dan selama ini ternyata Vania berusaha untuk memisahkan kita.” jelas Arival.
Syafia melepaskan dekapannya dan memandang wajah Arival dengan tersenyum.
”Maafkan aku? Mulai sekarang, kita harus saling percaya dan setia. Karena itulah awal cinta sejati. Aku tak ingin kehilangan kamu.” Arival memohon pada Syafia.
”Iya Arivalku sayang!! Aku akan selalu setia dan percaya sama kamu dan aku juga tak ingin kehilangan kamu.” jawab Syafia dengan mencubit kedua pipi Arival sambil berlari dan Arival pun mengejarnya.
Ternyata di balik semak-semak ada dua sahabat mereka, Annele dan William yang tertawa cekikikan sambil melihat tingkah laku Syafia dan Arival yang saling berjatuhan di rerumputan.



”Kesedihan yang diawali akan berakhir bahagia, karena Tuhan Maha Adil dan Maha Penyayang”


”Kekuatan cinta sejati baru bisa dikatakan setelah ada rasa saling cinta, percaya, dan setia dari kedua belah pihak”







By: Lavend Ayoni

1 komentar:

  1. Like your story..
    Aq setujuu... bener bgt, Yol.. jangan sedih lagi, ya?! kan udah ada _ _ _ _ ...
    hahaha.. :p

    BalasHapus